Kamis, 10 Oktober 2013

Review: 'Gravity', Ngerinya Terjebak di Luar Angkasa



Teori konspirasi soal kebenaran "The Lost Cosmonauts" masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Pada tahun 1960-an dua orang kakak-beradik asal Italia, Achille dan Giovanni Judica-Cordiglia, mengaku mendengar suara-suara misi astronot Rusia yang gagal melalui transmisi radio mereka. Mereka mengklaim memiliki rekaman misi Yuri Gagarin, pesan SOS dua astronot yang meminta bantuan karena kapsulnya menjauhi orbit Bumi, hingga yang paling terkenal suara wanita terbakar saat memasuki atmosfir. 

Yang menjadi pertanyaannya adalah apakah rekaman itu asli? Apakah memang pernah ada astronot yang gagal kembali ke Bumi dan melayang-layang di luar angkasa hingga ajal menjemputnya? Tema inilah yang tampaknya diangkat oleh sutradara Alfonso Cuaron dalam film science-fiction baru berjudul "". 

Begitu diputar pertama kali sebagai film pembuka Venice Film Festival 2013, "Gravity" langsung menuai pujian dari para kritikus dan media Hollywood. Bahkan, sutradara James Cameron dan Quentin Tarantino langsung menjadikan film ini sebagai film favorit mereka. Sebagian besar kritikus-kritikus ini memuji "Gravity" karena adegan-adegannya yang terasa sangat nyata. 

Film ini dimulai dengan sekelompok astronot NASA yang menjalani misi di sebuah stasiun luar angkasa. Namun, sebuah satelit meledak dan puing-puingnya menabrak satelit lain sehingga menimbulkan efek domino yang berbahaya. Stasiun luar angkasa tempat Matt Kowalsky (George Clooney) dan Dr. Ryan Stone (Sandra Bullock) menjalankan misi juga tak luput dari serangan puing-puing ini. 

Menyaksikan film ini, penonton memang akan ikut merasa kengerian yang dialami  dan  saat terjebak di luar angkasa. Emosi yang ditampilkan Sandra Bullock sebagai Dr. Ryan Stone akan membuat jantung penonton ikut berdegup kencang. Apalagi ia dikisahkan menjalani misi pertamanya, sehingga penonton juga ikut merasakan betapa bingung dan paniknya Ryan. 

Sandra Bullock benar-benar menampilkan akting kelas Oscar-nya di film ini. Perjuangannya bertahan hidup dengan oksigen terbatas dan kondisi tanpa gravitasi membuat penonton larut dalam emosinya. 

"Gravity" juga menyuguhkan sinematografi yang sangat indah. Penonton bisa ikut menikmati indahnya matahari terbit, aurora dan bintang-bintang dari atas Bumi. Semuanya disajikan dengan nyata, keindahan dan kengeriannya, sehingga mungkin membuat kita bertanya-tanya bagaimana cara Alfonso mewujudkan itu semua. 

Namun, film ini mungkin akan terasa sedikit membosankan bagi yang mengharapkan hiburan ala film action atau superhero. Karena sensasi ketegangan yang disajikan dalam film ini akan terasa sangat berbeda. Lebih baik menonton "Gravity" dalam format 3D, sehingga anda akan merasa seolah benar-benar berpetualang bersama Sandra Bullock dan George Clooney. 

Tak ada salahnya menonton film ini jika ingin merasakan petualangan mencekam di luar angkasa. Tapi ingatlah tagline film Ridley Scott "Alien" (1979), "Di luar angkasa, tak ada orang yang bisa mendengar teriakanmu". 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar