Sepi, sunyi, hanya ada lelah rintih..
Aku membiarkan diriku sejenak larut
Larut diantara deburan ombak yang kucipta sendiri
Ah, begini rupanya sepi...
Lalu waktu yang berjalan..
Bagai rantai emas yang perlahan lepas dari tubuhku
Semakin cepat waktu berjalan
Semakin tanpa arah pula tubuh ini..
Ya, waktu terus berjalan..
Maksudku, apa yang berbeda?
Hanya sepi. sepi, dan sunyi..
Lalu aku ingin lari saja..
Bahkan jika aku berlari
Yang terasa hanya letih
Aku tak punya arah
Bahkan hanya angin yang tertawa terbahak..
Aku disini..
Bisakah kau melihatku?
Aku bahkan tanpa kau pinta
Selalu setia bagai senja menanti fajar
Namun, jika aku senja
Lalu tak akan ada fajar yang menanti
Biarkanlah gelap, gelap hingga hati ini sadar
Tak ada yang bisa dicintai selain diri ini sendiri
Aku masih belum bisa tertidur, jam menunjukkan pukul 00.26 ahh, sepertinya aku salah tadi. Mengapa tergoda dengan kopiko 78 degrees yang kuminum sebelum latihan paduan suara tadi. Alhasil aku tak bisa tidur, padahal besok aku ada pertemuan jam tujuh pagi. Terserahlah, aku tak bisa memaksakan organ tubuhku untuk beristirahat ketika aku sendiri yang menyuruhnya untuk terus bekerja.
Belakangan ini, menjelang pementasan konser paduan suaraku aku jadi sering pulang malam haha. Kalau orangtuaku tau seperti ini mungkin sudah lama aku resign dari D'Voice. Oh, ya kebiasaanku kalau naik motor malam pasti selalu dengar lagu dari hanphoneku. Karena cara itu paling efektif untuk mengusir takut dan kantukku. Hehehe...
Oh ya, kalo tak bisa tidur seperti ini biasanya aku harus mendengarkan lagu melow. Tapi berhubung hp-ku lagi di charge lebih baik menulis saja. Menulis, teman paling menyenangkan kala sepiku menyerang haha *berlebihan* Menurutku dengan menulis di blog tak berpengunjung ini adalah hal yang paling menarik! kau bisa berbagi cerita yang tak bisa kau pendam tapi tak akan ada yang tahu. Maksudku, cukup mbah google yang tahu kerjaanku yang kurang kerjaan ini.
Dear mbah google, kenapa ya aku seperti tak bisa menahan sepiku? maksudku, aku sudah terbiasa dengan kata-kata 'sendiri' tapi mengapa belakangan ini sangat terasa? ketika kenyataan bahwa aku jauh dari keluarga dan sahabat-sahabatku. Sedih sekali, aku sulit mendapatkan teman disini. Tapi aku bersyukur masih ada mbah google yang mau mendengar celotehanku di jam segini.
Mbah google, sungguh banyak rindu di hatiku. Entah alasannya apa? tapi aku sungguh merindukan semua keadaan seperti dulu seperti aku tak pernah merasa sepi dan sendiri. Buktinya aku bisa saja selama delapan belas tahun apa-apa sendiri. Iya, iyaa aku jomblo! Jadi mau diapakan? Haha..Lalu aku masih tak habis pikir saja tentang teka-teki dan misteri dibalik cerita cinta yang "romantis" orang-orang.
Bagaimana aku harus memulainya? Bahkan adikku sendiri berkata "Sekarang jadi cewek harus gesit juga mbak" maksud kata-kata 'gesit' dalam kalimatnya pun aku masih bingung. Apa aku sepolos ini tentang cinta-mencinta? Yahh, jelas..urusan pacaran adikku lebih berpengalaman dibandingkanku. Lalu dia sering memberiku masukkan yang kadang aku sendiri tak terpikir. Astaga Retno! Haha
Baiklah, jika suatu hari nanti aku akan 'gesit' maka siapa yang akan kujadikan sasaran? Bahkan memikirkan cinta pertamaku yang paling menyakitkan saja aku sudah malas. Cukup sudah tujuh tahun aku dibawah bayangannya. Lalu ada, seseorang yang sempat dekat denganku bahkan usianya satu tahun dibawahku. Kupikir dia orang yang dapat kujadikan sasaran, tapi aku sedikit sesak ketika dia menganggapku 'investasi masa depan' memangnya aku asuransi?!
Yasudahlah, aku sudah mulai ngantuk. Sebelum ceritaku semakin ngelantur sebaiknya aku pamit undur diri dulu. Buat mbah google, makasih ya sudah mendengarkan keluh kesah tak jelasku pagi ini. Semoga besok aku tak bangun kesiangan..Sampai jumpa!! my diary!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar