Senin, 06 Juni 2022

what's life in 22?

Halo! 

Hehe, canggung sekali rasanya. Membuka buku lama. atau sebut saja diary, tapi ini blog.
Siapa pun bisa membacanya, tapi tak semua bisa mengaksesnya. Karena tak ada yang tahu aku ada juga disini. hehe

Belakangan kehidupan sangat melelahkan
Ditengah ketidakpastian akan sebuah jawaban
Singkat cerita, saat ini aku sudah tiga tahun bekerja di Poltekpar Palembang, salah satu kampus milik kementerian pariwisata. Apakah aku PNS? Tentu saja tidak, aku hanyalah pramubakti. yang mengawali karir dari hanya coba dan titip cv dan lamaran sama mba nia di awal 2019 dan ya! here i am. terjebak di tempat penuh intrik dengan gaji UMP kota Palembang, tak usah kau cari tahu berapa. yang jelas tak akan bisa menghidupimu kalau kau tinggal di Ibu kota.

Banyak sekali cerita yang terlewat, salah satu pencapaian yang mungkin tidak 100% murni adalah..dalam empat bulan cicilan mobilku akan lunas. walaupun setengahnya adalah uang papa, tapi aku tetap bangga. ada kurang lebih 50 juta uangku di mobil itu, dan alhamdulillah papa membuat STNK dan kepemilikan semuanya atas namaku. Kata papa, supaya terlihat hasil dari jerih payahku selama kerja. Well, walaupun aku hidup serba pas-pasan setiap bulan, bahkan cederung minus belakangan. 

Di akhir 2019, aku bertemu stranger yang sampai sekarang setia setiap hari ada di hidupku. mungkin sosok ini akan aku ceritakan lebih detil di postingan berbeda, karna dia sangat spesial bagiku. Dia pacar pertamaku dan semoga akan menjadi pasanganku sampai akhir nanti. Tidak cukup satu paragraf menceritakan seseorang ini, mungkin butuh puluhan halaman atau ratusan puisi untuk menggambarkan betapa hubungan ini kujalani ditengah jarak, ya. aku dan dia LDR Palembang-Jakarta, kadang Palembang-Medan. 

Dari 2019 sampai sekarang 2022, tidak banyak perubahan dalam hidupku. hanya mungkin berat badanku saat ini menginjak angka 70. Angka yang tak pernah aku bayangkan sama sekali, dulu beratku 63 saja aku sudah stres bukan kepalang, sekarang aku tak bisa mendeskripsikan mengapa dan bagaimana ini bisa terjadi. mungkin karna aku beberapa tahun kebelakang kecanduan kopi susu. fiuh. hari ini, mengapa aku kembali menulis blog lagi. karna aku sedang tidak baik-baik saja dan merasa tak mengerti cara bagaimana meluapkannya. mungkin selama 2 tahun lebih aku terlalu mengandalkan seseorang untuk berkeluh, sehingga ketika mungkin saat ini aku bukanlah prioritasnya, aku merasa sedih dan kecewa. manusiawi. aku terlalu takut untuk terlihat marah dan kesal, karna saat ini aku sangat mudah untuk ditinggalkan dengan segala hal yang dicapainya, dan aku masih stuck disini. Aku tak bisa panjang lebar bercerita disini, lagi-lagi dia harusnya punya wadah sendiri berparagraf-paragraf. 


kabar bahagia tahun ini juga datang dari sahabat-sahabatku, Eky akhirnya menemukan jodohnya. Orang yang baginya adalah rumah, wanita sederhana asal mojokerto. mereka sangat serasi berdampingan hidup saling membersamai dan melengkapi, walaupun ada sedikit drama sebelum hari pernikahannya antara aku dan eky. tapi di hari H, kami; aku, umil, sandy, ais ikut bersuka cita merayakan pernikahannya dengan hadir langsung ke Mojokerto, dapat bonus jalan-jalan ke Malang dan Bromo. Aku dan Mega nyetir bergantian, walaupun sampai Bromo cuaca tidak mendukung, karna hujan deras. 

Selain Eky, ada juga Rika yang AKHIRNYAAAA dinikahi oleh Abang! pacarnya dari SMA, pacarannya sudah 8 tahun dan akhirnya mereka memutuskan untuk hidup dan bertumbuh bersama di Jakarta. Rika yang sekarang bukanlah pribadi yang sama seperti Rika waktu SMA atau Kuliah, Rika benar-benar tumbuh dan menjadi dewasa, dan banyak cerita di balik perubahan sikap dan sifatnya yang jauh lebih baik. Rika nikah di bulan Juni, 3 minggu setelah lebaran Idul Fitri. Seperti biasa, aku dan teman-teman yang lain hadir ke pernikahannya di Jakarta. Menyaksikan langsung pernikahan teman-teman dekatku membuatku berpikir, kalau waktu cepat sekali berlalu dan aku pun menyadari bahwa tahun ini aku sudah seperempat abad! 


Karirku tak banyak berkembang, secara financial pun terhitung masing cukup tidak lebih untuk kehidupan ku yang masih sendiri dan tinggal di rumah orang tua di Palembang. Jangan tanya nadya atau rassel, 2 sahabat hebatku sejak kuliah. Oh ya, nadya dapat beasiswa short course di USA di tahun 2020 dan Rassel diterima sebagai CPNS di BPK tahun ini dan sekarang dia harus terima resiko kalau dia penempatan di kota Manokwari, Papua Barat. 

Oh ya, karna aku cuma pramu bakti (istilah untuk pegawai tidak tetap di lingkungan pemerintahan selain tenaga honorer), jadi aku harus bersiap karena menurut Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018, pegawai pemerintah hanya ada 2; PNS dan PPPK. dan kami harus bersiap dengan segala kemungkinan terburuk yang akan dihadapi; lepas atau tidak diperpanjangnya masa kontrak kami. yang dalam artian, hitungan bulan kami akan kehilangan pekerjaan dan pendapatan. Berat. Pasti. Tapi tempat kerjaku pun terlalu kotor dan penuh intrik belakangan, terutama semenjak atasanku diganti per desember 2021 kemarin. Aku benar-benar kehilangan sosok role model sebagai wanita, kehilangan ibu, dan kehilangan pemimpin yang cerdas. Banyak sekali hal-hal yang membuatku, belakangan, menjadi sedih dan frustrasi. Aku ingin sekali melanjutkan pendidikanku ke S1, tapi apa daya, gajiku hanya cukup untuk menyicil mobil, membeli bensin, dan mendukung kehidupanku sehari-hari. menunda selama 4 tahun adalah salah satu keputusan yang kusesalkan sampai saat ini, tapi aku masih berharap aku masih punya semangat untuk mengejarnya. 


Ngomong-ngomong, banyak juga ceritaku kali ini. Walaupun dulu (jaman masih kuliah) aku bisa setiap malam menulis sampai jadi sebuah cerpen bahkan novel fan fiction yang aku sendiri tidak pernah mem-publishnya hehe. 


Mungkin, sekian dulu bestie; kalimat yang belakangan hits untuk menjadi kalimat sapaan selain guys hahaha nanti kalo aku galau dan gabut aku bakal sering-sering main ke kanal ini 

karena eh karena 
tidak ada yang tahu~ 
salam rindu dan akan selalu merindu tulisanku 
eno💖